Senin, 30 November 2009

The first week after deliver' time

Mengingat tekanan darahq masih diangka 165an, Kita baru keluar dari RS setelah 5 hari, itupun setelah merengek-rengek ke dokternya. Lega rasanya. It’s time to go home. . . . . .

Rencana untuk langsung pulang ke rumah setelah melahirkan terpaksa harus ditunda. Dengan alasan bahwa klo pulang ke rumah ga ada yang ngerawat ibunya.Biasanya orang cenderung lebih concern ke baby-nya dari pada the one who have just delivered the baby.

Malam pertama tidur dengan nela was fine.Hampir tiap jam nela ngompol n minta mimik.Lega juga ASI-nya lancar bahkan sampai luber-luber.

Hari-hari pertama di rumah sangat-sangat aq nikmati, dimana aq bisa mandiin babyq sendiri. I could hold her as long as I want tanpa perlu dibalikin lagi ke ruang bayi!!

Tapi dengan tensi yang terus up n down berkali-kali membuat my beloved mom so worried about me. Bolak balik bilang harus banyak2 istirahat biar tensinya ga terus2an membumbung tinggi takut kejang lagi.

Terpaksa deh harus sering-sering tiduran n leaved nela alone. sometimes it worked. Tensinya turun jadi 140an.But karena volume tamu yang ga turun2 tetep aja tekanan darahnya tinggi terus. . . .

Beruntung aq punya sister yang kerja di RS jadinya aq banyak dapat masukan masukan tapi lebih banyak masukan yang malah bikin senewen L. Salah satunya yang paling sering diceritain adalah “tuh ada satu lagi korban eklamsia yang ga care sama tensinya kejang lagi trus orangnya meninggal”.

Dianya juga nyaranin tuk control ke dokter jantung juga, disini diriq dapat sedikit pencerahan beliau bilang untuk kasus eklamsia memang tensinya baru bisa normal setelah 6 bulan (its true, setelah enam bulan lebih dikit tekanan darahq normal lagi menjadi 120/80) n yang the most important thing to remember as “TARAK MAKANAN TIDAK MEMBANTU BANYAK UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH, ALL WE NEED IS JUST TAKE A REST AS MUCH AS WE CAN”.

Jadi bagi ibu2 yang setelah melahirkan tekanan darahnya tinggi tidak perlu tarak makanan cukup mengurangi sedikit aja kadar garamnya coz masih dalam masa memberikan ASI ekslusive jadi butuh banyak protein,karbohidrat n temen2nya. Trus bila babynya tidur ikutlah tidur,jangan mengikuti kata orang2 tua yang melarang the mother take a sleep sampai setelah jam 12 siang. Coz malamnya biasanya qt bergadang buat ngasih ASI n tetek bengek lainnya. Jadinya pasti kita ngantuk n capek berat. Capek adalah salah satu kandidat terkuat yang bisa membuat tensi nangkring terus di posisi puncak.

Selain tensi yang belum normal, bengkak bengkak di badan pun belum ilang. Yang langsung kempes hanya bengkan di wajah lainnya still the same.

Dokternya sih dah ngasih obat buat ngilangi bengkak, obatnya bikin pipis terus. but it didn’t work. finally i’ve got to back to ramuan tradisional (biasanya sih diriq alergi sama jamu2 n temen2nya), but karena ga betah dengan bengkaknya yup terpaksa deh harus rela untuk dikasih parem untuk orang habis melahirkan.

Ternyata parem lebih manjur dari pada obat dokter. Obat dokter dah 1 minggu diminum nggak ngefek sama sekali but dengan parem baru aja pake sekali,kakiq yang keras n bengkak sudah mulai lemes. it’s only need 3 days to make it normal again. Lega rasanya kakiq dah enteng lagi.

Jadinya minggu2 pertama just taking care of Nela n the rest just relaxing n sleeping

Artikel terkait :
1. Keracunan Kehamilan/eklamsia
2. Toxo Momok bagi Kehamilan
3.My Pregnancy Story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar